Kali ini saya akan membahas seputar Jin & Malaikat. Jin dan Malaikat itu wajib kita ketahui karena kehidupannya yang memang berdampingan dengan kita. Jin dan Malaikat merupakan makhluk Allah yang dikategorikan sebagai makhluk ghaib karena keberadaannya yang tidak dapat kita lihat dengan kasat mata. Dalam Islam, kita wajib mengimani hal-hal yang ghaib termasuk Jin dan Malaikat. Berikut ini adalah pembahasan tentang Jin dan Malaikat.
JIN & MALAIKAT
Jin
A. Definisi Jin
Jin secara
harfiah berarti sesuatu yang berkonotasi “tersembunyi” atau “tidak terlihat”.
Dalam Islam dan mitologi Arab pra-Islam, jin adalah salah satu ras mahluk tidak
terlihat yang diciptakan dari api.
Menurut Ibnu
Aqil sebagaimana dikutip asy-Syibli dalam bukunya Akam al-Marjan fi Ahkam
al-Jann, mengatakan bahwa makhluk ini disebut dengan jin karena secara bahasa
jin artinya yang tersembunyi, terhalang, tertutup. Disebut jin, karena makhluk
ini terhalang (tidak dapat dilihat) dengan kasat mata manusia.
Dalam Alquran
terdapat banyak ayat yang menceritakan tentang Jin. Diantaranya:
1.
Surah Al-Hijr ayat 26 – 27:
وَلَقَدْ
خَلَقْنَا الإِنسَانَ مِن صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ -٢٦- وَالْجَآنَّ
خَلَقْنَاهُ مِن قَبْلُ مِن نَّارِ السَّمُومِ -٢٧
Artinya: “Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari tanah liat yang kering
kerontang yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk dan Kami telah
ciptakan Jin sebelum di ciptakan manusia dari api yang sangat panas.”
2.
Surah Ar-Rahman ayat 15:
وَخَلَقَ الْجَانَّ مِن مَّارِجٍ مِّن نَّارٍ -١٥-
Artinya: “Dia
(Allah) menciptakan Jann (Jin) dari nyala api (Pucuk api yang menyala-nyala
atau Maarij)”
B. Asal Mula
Penciptaan Jin
Asal mula
penciptaan Jin yang terdapat dalam Al-Qur’an :
-
Qs Ar-Rahman ayat 15 :
وَخَلَقَ
الْجَانَّ مِن مَّارِجٍ مِّن نَّارٍ -١٥-
Artinya : “dan
Dia menciptakan jin dari nyala api.”
·
Tafsir Mufradat :
الْجَانَّ : sejenis jin
مَارِجٍ : kobaran mulus yang tidak bercampur dengan
asap
·
Tafsir Ayat
Dan allah SWT,
bahwasanya allah telah menciptakan jin dan api yang jernih, yang sebenarnya
bercampur dengan sebagian yang lain. Yakni dari kobaran api yang kuning dengan
kobaran api yang merah, dengan kobaran api yang kehijau-hijauan.
Jadi, sama
seperti halnya dengan manusia juga diciptakan dari unsur-unsur yang
bermacam-macam, begitu pula dengan jin, diciptakan dari bermacam-macam kobaran
api yang bercampur menjadi satu.
·
“Al-Maarij”
Maarij yaitu
nyala api yang sangat besar dan sangat panas atau “Al-Lahab” yaitu lidah api
yang bercampur menjadi satu yaitu merah, hitam, kuning dan biru. Beberapa ulama
juga mengatakan bahwa “Al-Maarij” itu adalah api yang sangat terang yang
memiliki suhu yang sangat tinggi sehingga bercampur antara merah, hitam, kuning
dan biru.
Beberapa
pendapat mengatakan Al-Maarij itu ialah api yang bercampur warnanya dan sama
artinya dengan “As-Samuun” yaitu api yang tidak berasap tetapi suhu panasnya
sangat tinggi. Angin Samuun yang telah tercampur dengan Al-Maarij itulah yang
dijadikan Allah untuk menciptakan Jaan/Jin.
Menurut suatu
Hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud juga menyatakan bahwa angin Samuun
yang dijadikan Jaan itu hanyalah satu bagian dari tujuh puluh bagian angin
Samuun yang sangat panas.
Dari api yang
sangat panas inilah Allah telah menciptakan Jin, yaitu dari sel atau atom atau
dari nukleas-nukleas api. Kemudian Allah masukkan roh atau nyawa padanya, maka
jadilah ia hidup seperti yang diinginkan oleh Allah. Jin juga di beri izin oleh
Allah Merubah diri kebentuk yang disukai dan dikehendakinya kecuali bentuk rupa
Rasulullah SAW.
Jin juga
diperintahkan oleh Allah menerima syariat Islam sebagaimana yang diperintahkan
oleh Allah kepada manusia. Bentuk asal Jin setelah diciptakan dan ditiupkan roh
itu hanya Allah dan Rasulnya saja yang mengetahuinya. Menurut beberapa ulama
rupa, tabiat, kelakuan dan perangai Jin adalah 90 persen mirip ke manusia.
Asal kejadian
manusia adalah campuran dari Massa Kathif yaitu tanah dan air, Massa Syafaf
yaitu campuran api dan angin dan Nurani, yaitu roh, akal, nafsu dan hati yang
dinamakan “Latifatur-Rabbaniah” sesuai dengan manusia sebagai sebaik-baik
kejadian yang diciptakan Allah dan sebagai Khalifah Allah di muka bumi ini.
Sedangkan kejadian Jin pula ialah campuran Massa Syafaf yaitu campuran api dan
angin dan Nurani iaitu roh, akal, nafsu dan hati yang sesuai dan cocok dengan
kejadian Jin.
Sedangkan
mahkluk-makluk lain pula Allah jadikan dari salah satu unsur tersebut,
misalnya, binatang yang dijadikan dari campuran Massa Ksayif dan Massa Syafaf
saja. Batu dan tumbuh-tumbuhan pula dijadikan dari Massa Kasyif semata-mata.
Sedangkan Malaikat pula dijadikan dari Nurani semata-mata.
C.
Bentuk dan
Jenis Jin
-
Bentuk Jin
Pada dasarnya
bentuk rupa Jin tidak banyak berbeda dari bentuk rupa manusia, yaitu mereka
memiliki jenis kelamin, memiliki hidung mata, tangan, kaki, telinga dan
sebagainya, sebagaimana yang di miliki oleh manusia. Pada dasarnya 80 hingga 90
persen Jin menyerupai manusia.
Hanya perbedaan
fisik Jin adalah lebih kecil dan halus dari manusia. Bentuk tubuh mereka itu
ada yang pendek, ada yang tinggi dan bermacam-macam warnanya, yaitu putih,
merah, biru, hitam dan sebagainya. Jin kafir dan Jin Islam yang fasik itu
memiliki rupa yang buruk dan menakutkan. Sedangkan Jin Islam yang saleh
memiliki paras yang elok.
Menurut
beberapa pendapat, tinggi Jin yang sebenarnya adalah sekitar tiga hasta saja.
Pengetahuan mereka lebih luas dan berumur sangat panjang sampai beribu-ribu
tahun umurnya. Kecepatan Jin bergerak melebihi kecepatan cahaya dalam suatu
waktu. Karena Jin terdiri dari mahkluk yang seni dan tersembunyi, tidak zahir
seperti manusia dan tidak sepenuhnya ghaib seperti Malaikat, maka ruang yang
kecil pun bisa di duduki oleh jutaan Jin dan juga dapat merasuki dan menghuni
tubuh manusia.
Jumlah Jin
terlalu banyak sehingga menurut beberapa pendapat mengatakan bahwa jika jumlah
semua manusia dari Nabi Adam sampai hari kiamat dikalikan dengan hewan-hewan,
dikalikan dengan batu-batu, dikalikan dengan pasir-pasir dan semua
tumbuh-tumbuhan. Itu pun hanya sepersepuluh dari total Jin.
Sedangkan total
Jin adalah sepersepuluh dari total Malaikat. Total Malaikat hanya Allah dan
Rasulnya saja yang mengetahuinya.
Alam tempat
berdiamnya Jin adalah di lautan, daratan, di udara dan di Alam Mithal yaitu
suatu alam yang terletak diantara alam manusia dan alam malaikat. Jika kita
diberikan oleh Allah kemampuan untuk melihat Jin, sudah tentu kita akan melihat
jarum yang jatuh dari atas tidak akan jatuh ke bumi, tetapi jatuh dibelakang
Jin, karena sangat banyaknya jumlah mereka.
Oleh sebab itu
orang tua kita selalu berpesan agar anak-anaknya segera kembali ke rumah
apabila tiba waktu maghrib dan pintu serta jendela rumah harus di tutup, agar
tidak dimasuki oleh setan dan Iblis.
Sebagaimana
sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Rasulullah:
“Bila kamu menghadapi malam atau kamu telah berada di sebagian malam maka tahanlah anak-anakmu karena sesungguhnya setan berkeliaran ketika itu dan apabila berlalu sesuatu ketika malam maka tahanlah mereka dan tutuplah pintu-pintu rumahmu serta sebutlah nama Allah, padamkan lampu-lampu mu serta sebutlah nama Allah, ikatlah minuman mu serta sebutlah nama Allah dan tutuplah sisa makanan mu serta sebutlah nama Allah (ketika menutupnya) “
“Bila kamu menghadapi malam atau kamu telah berada di sebagian malam maka tahanlah anak-anakmu karena sesungguhnya setan berkeliaran ketika itu dan apabila berlalu sesuatu ketika malam maka tahanlah mereka dan tutuplah pintu-pintu rumahmu serta sebutlah nama Allah, padamkan lampu-lampu mu serta sebutlah nama Allah, ikatlah minuman mu serta sebutlah nama Allah dan tutuplah sisa makanan mu serta sebutlah nama Allah (ketika menutupnya) “
Hadist di atas
berarti bahwa Jin dan setan tidur di waktu siang dan menjelang petang mereka
keluar untuk mencari rezeki dan makanan, baik laki-laki maupun perempuan, baik
yang dewasa atau anak-anak.
- Jenis Jin
A.
Al-Jan
Jenis yang
pertama ini adalah pengertian jin secara umum, yaitu jenis jin yang berpotensi
seperti layaknya manusia. Jin ada yang laki-laki dan adapula yang perempuan,
ada jin yang muslim dan adapula yang non muslim, jin juga membutuhkan makan,
minum, tidur, bersenggama dan sebagainya. Walhasil jin pada kategori Jan tidak
banyak berbeda dengan manusia pada kategori al-insan.
B.
Al-A’mir
Biasanya
disuatu tempat, dikamar mandi, dirumah atau dimanapun ada suara atau bunyian
yang menirukan perbuatan manusia. Seperti halnya ada suara orang wudhu atau
orang mandi, padahal dikamar mandi tersebut tidak ada siapa-siapa. Hal ini
boleh jadi adalah perbuatan jin pada kategori Al-A’mir. Maka biasanya orang
menyebutnya sebagai setan tek-tek. Karena memang jenis jin ini suka menirukan
perbuatan atau kebiasaan manusia, dengan maksud menakut-nakuti.
Al-A’mir juga
terkadang mengikuti orang yang sedang membaca, bernyanyi dan sebagainya atau
mengikuti orang yang sedang shalat dibelakangnya. Meskipun demikian kita tidak
usah takut, karena bisa saja dia tidak jahat, hanya karena ingin menjadi
mak’mum atau ingin belajar membaca atau menyanyi.
C. AL-Ifrit
Ifrit adalah
jenis jin yang berpotensi sebagai pembantu ataupun khodam bagi manusia. Dalam
hal ini ada ifrit yang muslim dan baik, yang tentunya bisa menjadi khodam pada
manusia yang muslim dan baik pula. Adapula ifrit yang berprilaku jahat dan
kafir yang dimanfaatkan oleh para tukang sihir dan dukun, seperti ifrit-ifrit
yang bekerjasama dengan pesihir terkemuka luar negeri seperti “David Caverfil”.
D. Al-Arwah
Jenis jin yang
keempat inilah yang sering dan biasa menggoda manusia, terkadang al-arwah
menjelma dirinya sebagai orang tua kita yang telah meninggal atau sebagai
dedemit dan sebagainya. Sehingga dapat mengelabuhi sebagian masyarakat kita dan
menakut-nakuti mereka yang mempercayainya. Sebenarnya jenis jin al-arwah ini
termasuk golongan jin yang sangat kuat dan sangat nakal. Disebutkan paling kuat
karena mereka dapat menjelma dirinya menjadi apa saja dengan mengerahkan
kekuatan ilmu yang dimilikinya dan disebut nakal karena sering menggoda dan
menakut-nakuti manusia. Jika diibaratkan manusia, maka jenis jin dari golongan
Al-arwah semacam preman yang suka usil terhadap masyarakat setempat dan
terutama kepada perempuan sendirian dijalanan.
E.
As-Syaiton
Berbeda dengan
al-arwah, as-syaiton adalah jenis jin yang selalu menggoda manusia dari segi
keimanan, kerohanian dan kejiwaan. As-syaiton sangat berbahaya
dibandingkan jenis jin lainya, karena as-syaiton merasuk kedalam hati
manusia untuk membisikan kekafiran, keingkaran dan kejahatan. Dalam surat
an-naas dijelaskan bahwa bukan hanya jin jahat dan ingkar yang termasuk dalam
golongan as-syaiton, manusia yang yang berprilaku dzalim dan lalai termasuk
dalam kategori ini. Mengenai hal ini ada sebagaian ulama yang berpendapat bahwa
setan adalah sebuah sifat jahat dari manusia dan jin. Jadi kesimpulanya adalah
setan bukan berupa wujud atau benda, melainkan sebuah sifat atau perbuatan.
- Kelompok Jin
Jin juga
seperti manusia yang ingin melanjutkan keturunan dan hidup berkelompok-kelompok.
Suku dan kelompok Jin sangat banyak dan berbicara dalam berbagai dialek dan
bahasa. Ada beberapa ulama membagi Jin ke beberapa kelompok, diantara adalah
kelompok yang menunggu kubur, kelompok yang menunggu gua, kelompok yang menunggu
mayat manusia, kelompok yang menunggu hutan, kelompok yang menunggu bukit
tinggi, kelompok yang menunggu air mata air, grup yang menunggu danau, kolam,
teluk, kuala, pulau dan sebagainya.
- Jin, Ifrit, Setan dan Iblis
Jin, Ifrit,
setan dan Iblis adalah merupakan bagian dari golongan Jin, hanya saja tugas dan
fungsi mereka yang berbeda. Jin sebagaimana yang telah dijelaskan di atas
adalah sejenis mahkluk Allah yang tersembunyi dan tidak terlihat oleh manusia.
Pengetahuan mereka lebih luas dan sangat panjang usianya.
Sedangkan Ifrit
adalah golongan Jin yang sangat kuat dan pandai menipu serta sangat busuk hati
terhadap manusia. Golongan ini sangat sombong dan durhaka kepada Allah.
Iblis dan setan
juga terdiri dari golongan Jin dan mereka adalah kaum Jin yang sangat sombong
lagi durhaka, pengacau dan menjadi musuh utama manusia dan mendapat kutukan
Allah hingga hari kiamat.
Sebagaimana
Firman Allah :
“Iblis
menjawab: Sebab Engkau telah menghukum saya dengan tersesat, saya akan mencegah
halangi mereka dari jalan-Mu yang lurus. Kemudian saya akan mendatangani mereka
dari depan dan dari belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Engkau tak
akan menemukan kebanyakan dari mereka bersyukur (taat).”
Beberapa ulama
berpendapat bahwa Azazil itu bukanlah nenek moyang Jin, sebenarnya ia adalah
Jin yang paling abid dan alim di kalangan Jin yang diangkat menjadi ketua
ahli-ahli ibadah kepada Jin dan Malaikat. Dia menjadi angkuh dan diri di atas
keilmuan, ketakwaan dan banyak beribadat serta asal usul kejadiannya
dibandingkan dengan manusia (Adam). Maka dengan sifatnya yang sombong itu Allah
telah melaknatnya menjadi kafir dengan nama Iblis.
Mulai dari saat
itulah Iblis melancarkan gerakan permusuhan dengan manusia sampai hari kiamat.
Allah telah
menjelaskan bahwa ada tiga jenis permusuhan dilakukan oleh Jin ke atas manusia
yaitu:
1. Dalam Kejahatan (As-Suu’) : yaitu gemar membuat
dosa-dosa dan maksiat hati dan segala anggota tubuh.
2. Kekejian (Al-Fahsyaa‘) : yaitu kejahatan yang
lebih buruk dan jahat. Kekejian ini adalah bagian dari hal yang membawa
kepada kedurhakaan dan maksiat kepada Allah.
kepada kedurhakaan dan maksiat kepada Allah.
3. Dalam kebohongan dan menipu Allah dalam
perbuatan, kata dan nawaitu.
- Khadam
Khadam adalah
pembantu atau suruhan yang akan membantu tuannya apabila di minta. Khadam
terbagi atas dua golongan, yaitu :
1. Khadam Asal.
Khadam asal
adalah terdiri dari rohani Malaikat dan Jin Islam peringkat tinggi yang nama
mereka adalah nama malaikat. Ia tidak meminta syarat apapun kepada tuannya.
Khadam jenis ini diharuskan oleh syarak.
2. Khadam Bersyarat.
Khadam jenis
ini adalah terdiri dari Jin alam rendah terdiri dari Jin Islam atau Jin kafir.
Golongan ini datang ke tuannya dengan perjanjian dan beberapa syarat khusus dan
umum, baik yang bertepatan dengan hukum syariah atau yang diharamkan oleh
syarak. Khadam jenis ini diharamkan oleh Islam.
Khadam
bersyarat ini akan datang menolong melalui salah satu cara berikut:
A. Dampingan Luar.
Khadam ini akan
mendampingi dan menolong tuannya melalui eksternal saja, yaitu hanya dalam
perbuatan, ucapan atau qasad hati.
B. Dampingan Internal.
Khadam jenis
ini juga dikenal sebagai Tanasakhul aruah atau penjelmaan khadam atau Jin dalam
diri seseorang (menurun) dengan menamakan diri mereka, saat menurun dengan nama-nama
tertentu seperti Nabi Khidhir, Panglima Hitam, Wali Songo dan sebagainya.
Jin yang
meresap dalam cara ini memungkinkan orang yang diresapi itu menunjukkan
keajaiban dan hal-hal yang luar biasa seperti berbicara dalam bahasa Jawa,
Arab, Inggris dan sebagainya, padahal sebelumnya orang tersebut tidak
mengetahui sedikit pun bahasa-bahasa tersebut.
D. Kehidupan Jin
- Pemerintah-Pemerintah Jin
Jin juga
memiliki pemimpin dan kerajaannya yang tersendiri. Raja Jin alam bawah yang
kafir adalah seperti Mazhab, Marrah, Ahmar, Burkhan, Syamhurash, Zubai’ah dan
Maimon. Empat raja Jin Ifrit (Jin yang paling jahat) yang memiliki pemerintah
besar yang menjadi menteri pada Nabi Allah Sulaiman as adalah Thamrith,
Munaliq, Hadlabaajin dan Shughal.
Sedangkan Raja
Jin Alam atas yang Islam adalah Rukiyaail, Jibriyaail, Samsamaail, Mikiyaail,
Sarifiyaail, ‘Ainyaail dan Kasfiyaail. Raja Jin yang menguasai Teman Jin
tersebut bernama Thothamghi Yam Ya Li. Sedangkan Malaikat yang mengontrol
seluruh Jin-Jin di atas bernama Maithotorun yang bergelar Qutbul Jalalah.
Anak-anak Iblis
juga memiliki pemerintah yang besar antaranya :
1. Thubar Merasuk manusia yang di timpa musibah
dan bala.
2. Daasim Merasuk manusia untuk menceraikan ikatan
silatulrahim, rumah tangga, keluarga, sahabat handai, jemaah dan sebagainya.
3. Al-’Awar Merasuk manusia untuk meruntuhkan
akhlak, berzina, minum arak, berjudi dan sebagainya.
4. Zalanbuur Merasuk manusia dengan api permusuhan
dan pembunuhan.
- Agama Suku-suku Jin
Jin Juga
seperti manusia, yaitu ada yang baik, ada yang jahat, ada yang saleh, ada yang
tidak saleh, ada yang alim lagi mukmim, ada ada yang kufur, ada yang murtad,
fasik dan zalim, ada yang masuk surga dan ada yang disiksa oleh Allah ke neraka
di akhirat.
Mayoritas
suku-suku Jin terdiri dari golongan Jin kafir. Golongan Jin kafir ini
kebanyakanya beragama Yahudi, Kristen, Komunis dan sangat sedikit dari mereka
yang beragama Buddha dan Majusi. Ada juga golongan Jin yang tidak beragama.
Golongan Jin yang memeluk Islam hanyalah sedikit dan terdiri dari kaum minoritas
jika di bandingkan dengan keseluruhan jumlah Jin.
Seperti juga
manusia biasa, Jin juga mempunyai tingkat-tingkat iman, ilmu dan praktik
tertentu yang berdasarkan iman dan amal mereka kepada Allah. Walaupun Jin Islam
yang paling tinggi imannya dan paling saleh amalannya serta paling luas serta
banyak ilmunya, tetapi masih ada pada diri mereka sifat-sifat madzmumah seperti
menyombongkan diri, riak dan sebagainya, tetapi mereka mudah menerima teguran
dan pengajaran.
Mungkin inilah
yang sering dikatakan bahwa “sebaik-baik Jin itu adalah sejahat-jahat manusia
yang fasik.” Tetapi perbedaannya manusia yang paling jahat susah menerima
pengajaran dan teguran yang baik.
Golongan Jin
Islam yang umum dan Jin kafir suka merasuk manusia yang awam dengan berbagai cara,
karena pada pandangan mereka manusia-manusia yang umum itu bukanlah manusia
sebenarnya, sebaliknya adalah rupa seekor binatang. Manusia yang Khawas dan
Khawasil-Khawas tidak dapat di rasuk oleh Jin, bahkan Jin pula akan datang
kepada mereka untuk bersahabat.
E. Interaksi Antara Manusia dan Jin
- Melihat Jin
Pada prinsipnya
Jin tidak dapat di lihat, di sentuh dan di dengar oleh manusia dalam bentuk
yang asal sebagaimana saat diciptakan, kecuali dalam kondisi-kondisi tertentu,
Jin dapat di lihat dalam bentuk rupa yang diingininya.
Jin juga bisa
di lihat oleh manusia dalam keadaan dibuka mata batinnya atau ketika meminum
air yang sudah dido’akan atau kemauan Jin itu sendiri untuk memperlihatkan
dirinya kepada manusia.
Di dunia semua
Jin dapat melihat manusia sedangkan manusia yang Khawas dan Khawasil-Khawas
saja yang dapat melihat Jin selain para Nabi dan Rasul. Sedangkan di akhirat
semua manusia mukmin yang ahli surga dapat melihat Jin sedangkan Jin yang
Khawas dan Khawasil-Khawas saja yang dapat melihat manusia.
Adapun
kelebihan Jin yang telah diberikan oleh Allah adalah kemampuannya untuk
mengubah dirinya dalam berbagai bentuk. Misalnya dalam perang Badar, Iblis
telah menampakkan dirinya dalam bentuk seorang lelaki dari Bani Mudlij dan
setan juga dalam rupa Suraqah bin Malik yang datang membantu tentara musrikin
memerangi tentara Islam. (Iblis dan setan adalah juga merupakan bagian dari
golongan Jin).
Dalam Sahih
Bukhari juga ada meriwayatkan bahwa adanya Jin yang menampakkan dirinya dalam
bentuk ular dan membunuh seorang pemuda yang mencoba membunuh ular tersebut.
Selain itu Jin juga bisa menampakkan dirinya dalam bentuk rupa hewan lain
seperti bentuk rupa kucing, anjing dan sebagainya.
- Bersahabat dengan Jin
Banyak di
kalangan orang-orang Indonesia yang bersahabat dan menjadikan Jin sebagai
pembantu dan Khadam mereka untuk membantu mereka melaksanakan tugas-tugas
tertentu. Misalnya seperti dukun, pesulap, pengobatan alternatif dan
sebagainya.
Namun tidak
semua kaum di atas yang menggunakan Jin dalam kerja harian mereka. Ada juga
golongan tersebut yang benar-benar memiliki keterampilan alami tanpa
pertolongan dari Jin.
Singkatnya kita
sebagai seorang Islam yang bersahabat dengan para Jin Islam maupun Jin kafir
akan lebih banyak mendapatkan keburukannya dibanding kebaikan yang akan kita
peroleh. Jin akan selalu merasuk dan mendorong manusia supaya melakukan
kejahatan dan maksiat tanpa kita sadari.
- Masuknya Jin Kedalam Tubuh Manusia
Jin bisa
merasuk dan masuk ke dalam diri manusia dengan berbagai cara dan manusia yang
mengunakan layanan Jin untuk melakukan pengkhianatan kepada manusia lain pun
melalui berbagai cara.
Sebagaimana
sebuah hadis Rasulullah saw yang telah diriwayatkan oleh Sayidah Syafiyyah
binti Huyay, bahwa Rasulullah pernah bersabda yang maksudnya:
“Sesungguhnya
setan (Jin) itu berjalan dalam tubuh anak Adam sebagaimana darah yang mengalir
dalam tubuhnya”.
Dari hadis di
atas jelaslah bahwa Jin dapat masuk kedalam tubuh manusia dan berjalan melalui
urat nadi dan darah manusia. Jin dapat berjalan dalam tubuh manusia seperti
arus listrik yang mengalir dalam kabel. Jin juga dapat menguasai manusia
sehingga ia dapat menyebabkan perkelahian antar sesama manusia, manusia hilang
ingatan, hilang kesadaran dan lain-lain lagi.
Jin bisa
merasuki tubuh manusia baik diminta sendiri oleh manusia atau tanpa di sadari
oleh manusia itu sendiri. Jin mendampingi dan merasuki manusia melalui salah
satu cara berikut.
Diantaranya :
1. Melalui Khadam atau manusia itu sendiri yang
menjadikan Jin sebagai sahabatnya.
2. Melalui “saka Baka”.
3. Melalui Mantra-mantra yang di lakukan oleh
manusia lain.
4. Karena manusia itu sendiri lupa terhadap Allah
atau melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah, berarti mendekatkan diri
untuk diperdaya oleh jin dan syaithan.
untuk diperdaya oleh jin dan syaithan.
5. Melakukan kejahatan terhadap Jin, seperti
menjatuhkan benda berat ditempat yang ada Jinnya,tanpa menyebut nama Allah
sehingga menyebabkan kematian anak Jin.
sehingga menyebabkan kematian anak Jin.
6. Karena ada Jin laki-laki yang jatuh cinta
kepada perempuan yang suka bersolek atau perempuan yang suka keluar rumah
untuk memperlihatkan kecantikannya dan tidak memakai kerudung serta suka menunjukkan auratnya.
untuk memperlihatkan kecantikannya dan tidak memakai kerudung serta suka menunjukkan auratnya.
7. Membaca jampi-jampi, doa atau ayat-ayat
tertentu yang dapat mendatangkan Jin.
F. Cara Menghindari Gangguan Jin
Berikut ini terdapat cara-cara menghindari
gangguan jin, yaitu :
1.
Mohon Perlindungan kepada Allah.
Allah
berfirman, “Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah
perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”
(QS. Al-A’raf:200).
2.
Selain itu, Adi Bin Tsabit meriwayatkan dari
Sulaiman bin Shard, katanya,
“Sungguh aku tahu ada kalimat sekiranya
seseorang mengucapkannya, niscaya sirna sesuatu yang menggelisahkannya. Jika
seseorang mengucapkan Ta’awudz.
3.
Membaca Surat Al-Falaq dan Surat An-Nas
Kedua surat tersebut memang memiliki pengaruh
yang dahsyat terhadap kejahatan dan gangguan setan. Diriwayatkan bahwa
Rasulullah selalu membacanya setiap malam saat akan tidur.
4.
Membaca Ayat Kursi
Mungkin anda ingat pada kisah yang diriwayatkan
oleh Abu Hanifah saat beliau menjaga tugas tempat penyimpanan zakat Ramadhan.
Ada pencuri yang mencuri ke gudang tersebut tiga malam beturut-turut. Pada
malam pertama dan kedua, karena kasihan Abu Hurairah melepaskannya. Tapi pada
malam ketiga Abu Hurairah bersikeras tak akan melepaskannya walaupun si pencuri
memohon-mohon. Abu Hurairah berniat menghadapkan si pencuri pada Rasulullah.
Tapi akhirnya Abu Hurairah melepaskannya juga karena si pencuri mengajari Abu
Hurairah ayat Kursi. Belakangan diketahui bahwa si pencuri adalah setan yang
menyamar
Khasiat Ayat Kursi memang luar biasa.
Disebutkan, bila ayat Kursi dibaca saat akan tidur, maka orang tersebut akan
senantiasa dijaga oleh penjaga dari Allah dan tak akan didekati setan sampai
pagi.
5.
Membaca Surat Al-Baqarah
Rasulullah pernah bersabda, “Janganlah kalian
menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya rumah yang
didalamnya surat Al-Baqarah dibaca tidak dimasuki setan.”
6.
Membaca Akhir Surat Al-Baqarah
Rasulullah pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah
menulis satu kitab 2000 tahun sebelum menciptakan mahluk. Dia menurunkan
darinya dua ayat yang dijadikan-Nya sebagai penutup surat Al-Baqarah. Tidaklah
keduanya dibaca dalam suatu rumah tiga malam (berturut-turut) lantas setan
menetap disana.”
7.
Membaca
Tiga Ayat Pertama Surat Al-Mukmin dan Ayat Kursi
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa membaca tiga
ayat pertama surat Al-Mukmin dan ayat Kursi di pagi hari, niscaya dia dijaga
dengannya sampai sore. Dan barangsiapa membacanya disore hari, niscaya dia
dijaga dengannya sampai pagi.”
8.
Membaca bacaan berikut:
LAAILAAHAILLALLAAHU WAHDAHULAA SYARIIKALAH.
LAHULMULKU WA LAHULHAMDU WAHUWA ‘ALAKULLI SYAIINKODIIR.
Bacaan tersebut dibaca 100 kali sehari, maka
faedahnya adalah memerdekakan 10 budak, ditulis bagi pembacanya 100 kebaikan,
dihapus darinya sepuluh keburukan, dan dia mendapatkan penjagaan dari setan
sehari itu sampai sore.
9.
Wudhu dan Shalat
Kedua hal tersebut merupakan perkara terbesar
untuk membentengi diri dari setan, terutama saat diliputi amarah dan syahwat.
Maka bila seseorang sedang bergejolak kemarahannya, berwudhulah dan shalatlah,
maka kemarahan tersebut akan mereda.
10.
Tidak Berlebihan dalam Pandangan, Bicara,
Makan, dan Bergaul.
Seringkali setan dapat menguasai seorang
manusia dari keempat pintu tersebut. Pandangan merupakan pangkal fitnah,
berlebihan dalam memandang dapat menimbulkan angan2, sibuk dengannya dan
memikirkan cara untuk mendapatkannya. Sedangkan, berlebihan dalam berbicara
juga membuka semua pintu kejahatan bagi setan.
Pada sebuah Hadits diceritakan bahwa manusia
bisa diseret ke dalam neraka hanya karena buah ucapan mereka sendiri. Berlebihan
makan mendorong berbagai kejahatan. Perut kenyang memberikan kekuatan pada
tubuh untuk berbuat maksiat dan memberatkan untuk berbuat baik.
Banyak sudah kemaksiatan yang disebabkan perut
terlalu kenyang, dan banyak pula ketaatan yang tidak bisa dikerjakan karena
rasa malas yang ditimbulkan perut yang kenyang.
Terakhir, berlebihan dalam bergaul dapat
menghilangkan nikmat adan menebarkan permusuhan, rasa dengki, iri, dan berbagai
penyakit hati lainnya.
11.
Memperbanyak Dzikir pada Allah SWT
Nabi telah menyampaikan lewat Hadits bahwwa
seorang hamba hanya bisa menjaga hatinya dari godaan setan dengan berdzikir
pada Allah. Jika seorang hamba mengingat Allah, maka setan akan menjauh dan
begitu pula sebaliknya.
Malaikat
A.
Pengertian Malaikat
Malaikat (Bahasa
Arab: ملاءكة; transliterasi:
Malaikah) adalah makhluk yang memiliki kekuatan-kekuatan yang patuh pada
ketentuan dan perintah Allah.
-
Etimologi
Ara
Menurut bahasa,
kata “Malaikat” merupakan kata jamak yang berasal dari Arab malak (ملك) yang berarti
kekuatan, yang berasal dari kata mashdar “al-alukah” yang berarti risalah atau
misi, kemudian sang pembawa misi biasanya disebut dengan Ar-Rasul.
-
Malaikat
di dalam ajaran Islam
Malaikat
diciptakan oleh Allah terbuat dari cahaya (nur), berdasarkan salah satu hadist Muhammad, “Malaikat telah diciptakan dari cahaya.”
Iman kepada
malaikat adalah bagian dari Rukun
Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat,
walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu
makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan
selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui
jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja yang mengetahui jumlahnya.
Walaupun
manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka
malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul. Malaikat selalu menampakan diri dalam wujud laki-laki kepada para
nabi dan rasul. Seperti terjadi kepada Nabi
Ibrahim.
B.
Nama dan tugas para Malaikat
Di antara para
malaikat yang wajib setiap orang Islam ketahui sebagai salah satu Rukun
Iman, berdasarkan Al Qur'an, hadits dan kitab-kitab. Nama (panggilan) berserta tugas-tugas mereka
adalah sebagai berikut:
a. Jibril, yaitu pemimpin para malaikat, bertugas menyampaikan wahyu dan mengajarkannya kepada para nabi dan rasul.
b. Mikail yaitu pembagi rezeki kepada seluruh makhluk.
c. Israfil yaitu peniup sangkakala pada hari kiamat.
d. Munkar dan Nakir yaitu pemeriksa amal manusia di alam barzakh.
e.
Malaikat Maut yaitu para pencabut nyawa seluruh makhluk, dibagi menjadi 2 jenis
yaitu:
-
Para
pencabut dengan keras,
-
Para
pencabut dengan lembut.
f.
Malaikat penjaga
surga yaitu yang menjaga pintu syurga.
g.
Malik yaitu pemimpin Malaikat Zabaniah dan penjaga neraka
h.
Zabaniah yaitu 19 malaikat penyiksa dalam neraka yang bengis dan kasar.
i.
Harut dan
Marut yaitu dua Malaikat yang turun di
negeri Babil.
j.
Malaikat
disekitar Arsy (Hamalat
al 'Arsy) yaitu empat malaikat pembawa 'Arsy
Allah, pada hari kiamat jumlahnya akan ditambah empat menjadi delapan.
k.
Malaikat
yang melingkari Arsy yaitu para malaikat yang melingkari Arsy sambil bertasbih.
l.
Darda'il yaitu Malaikat yang mencari orang yang berdo'a, bertaubat, minta
ampun dan lainnya pada bulan Ramadhan.
m.
Hafazhah
(Para Penjaga)
n.
Kiraman
Katibinyaitu para malaikat pencatat yang
mulia, ditugaskan mencatat amal manusia sewaktu manusia itu hidup di dunia
hingga di alam barzakh, kemudian malaikat tersebut menjadi saksi disidang hisab
di Mahsyar.
o.
Mu’aqqibat yaitu para malaikat yang selalu memelihara (menjaga) manusia dari
kematian sampai waktu yang telah ditetapkan yang datang silih berganti.\
p.
Malaikat Qarin yaitu para malaikat pendamping manusia dari lahir hingga ajalnya,
bertugas membisikkan hal-hal kebenaran dan kebaikan.
q.
Malaikat Arham yaitu malaikat yang diperintahkan untuk meniupkan ruh, menetapkan
rizki, ajal, amal dan celaka atau bahagia pada 4 bulan kehamilan.
r.
Jundallah yaitu para malaikat perang yang bertugas membantu nabi dalam
peperangan.
s.
As-Sijilli yaitu malaikat yang memberitahukan kepada Harut dan
Marut tentang makhluk yang pernah membuat
kerusakan dan pertumpahan darah dibumi.
u.
Ad-Dam'u yaitu malaikat yang selalu menangis jika melihat kesalahan
manusia.
v.
An-Nuqmah yaitu malaikat yang selalu berurusan dengan unsur api dan duduk
disinggasana berupa nayala api, ia memiliki wajah kuning tembaga.
w.
Ahlul Adli - Malaikat besar yang melebihi besarnya bumi besera isinya
dikatakan ia memiliki 70 ribu kepala. Malaikat berbadan api dan salju -
Malaikat yang setengah badannya berupa api dan salju berukuran besar serta
dikelilingi oleh sepasukan malaikat yang tidak pernah berhenti berzikir.
x.
Ar-Ra'd
- Malaikat pengatur awan dan hujan, ia mengaturnya dengan menggunakan petir sebagai cambuk.
y.
Penjaga
matahari - Sembilan Malaikat yang menghujani matahari dengan salju.
z.
Malaikat
Rahmat - Para penyebar keberkahan, rahmat,
permohonan ampun dan pembawa roh orang-orang shaleh, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan
Malaikat `Adzab.
aa.
Malaikat
`Azab - Para pembawa roh orang-orang
kafir, zalim, munafik, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat
Rahmat.
bb.
Malaikat penggiring - Para malaikat yang
menggiring manusia di Mahsyar, malaikat itu bersama dengan malaikat penyaksi (Kiraman Katibin).
cc.
Malaikat pegunungan - Malaikat yang menjaga
pegunungan.
dd.
Malaikat
Bayt al-Makmur - 70 ribu malaikat yang setiap hari masuk ke Bayt al-Makmur.
ee.
Malaikat
penyeru manusia
-
Penyeru
bulan Ramadhan - Satu malaikat yang terus menerus memanggil manusia beriman
untuk bergembira dan manusia jahat untuk menahan segala kejahatan ketika malam
pertama bulan Ramadhan hingga fajar.
-
Penyeru
dari pintu-pintu Surga - Para malaikat yang berseru kepada orang beriman untuk
memasuki pintu-pintu tertentu tergantung dari amal ibadahnya.
-
Penyeru
kebaikan setiap hari - Dua malaikat yang setiap hari berseru yang didengar oleh
seluruh makhluk-Nya kecuali manusia dan jin.
ff.
Malaikat
Laylat al-Qadr - Jibril dan serombongan malaikat yang turun setiap Laylat
al-Qadr pada bulan Ramadhan.
gg.
Penjaga
Mekkah dan Madinah - Para malaikat yang menjaga Kota Mekkah dan Madinah dari kedatangan Dajjal.
hh.
Penganjur
berbekam - Malaikat yang menganjurkan berbekam ketika Muhammad sedang mi'raj ke
Sidratul Muntaha.
ii.
Pengendali
tali Neraka Jahannam - 70 ribu malaikat yang mengendalikan tali kekang Neraka
Jahannam.
jj.
Pendoa
manusia yang mendoakan saudaranya - Para malaikat yang berkata, "Aamiin
(Ya Allah, kabulkanlah do’anya bagi saudaranya) dan engkau pun mendapatkan apa
yang ia dapatkan", kepada orang yang mendoakan kebaikan saudaranya tanpa
sepengetahuan mereka.
kk.
Penyampai
doa pujian - Dua belas malaikat yang berebutan untuk menyampaikan doa pujian
salah seorang sahabat nabi kepada
Allah.
ll.
Penyaksi
wafatnya sahabat nabi -
70 ribu malaikat yang menyaksikan wafatnya Sa'ad bin
Muadz.
mm.
Pelindung
dan pemberi dukungan orang beriman - Para malaikat yang pelindung orang-orang
beriman ketika hidup didunia dan akherat, ketika orang beriman dalam keadaan
sekarat mereka akan memberikan dukungan.
nn.
Pembeda
haq dan bathil - Para malaikat yang ditugaskan untuk membedakan antara yang
benar dan salah kepada manusia dan jin.
oo.
Penentram
hati - Para malaikat yang mendoakan seorang mukmin untuk meneguhkan pendirian
sang mukmin tersebut.
pp.
Penjaga
pintu langit - Tujuh malaikat yang menjaga tujuh pintu langit. Mereka
diciptakan oleh Allah sebelum Dia menciptakan langit dan bumi.
qq.
Pemberi
salam ahli surga - Para malaikat yang memberikan salam kepada para penghuni
surga.
rr.
Pemohon
kerahmatan (belas kasih)
ss.
Pemohon
ampunan orang beriman - Para malaikat yang terdapat disekeliling 'Arsy yang
memohonkan ampunan bagi kaum yang beriman.
tt.
Pemohon
ampunan manusia di bumi - Para malaikat yang bertasbih memuji Allah dan
memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi.
uu.
Pemohon
ampunan para lelaki yang salat di masjid - Para malaikat yang mendoakan ampunan
bagi para lelaki yang ikhlas salat berjamaah di masjid.
vv.
Pemohon
ampunan pembesuk orang sakit - 70 ribu malaikat yang mengiringi dan mendoakan
ampunan bagi umat muslim yang membesuk orang sakit.
ww.
Pemohon
ampunan orang yang bershalawat kepada Nabi - Para malaikat yang mendoakan
ampunan bagi orang-orang yang bershalawat kepada Nabi Muhammad.
xx.
Pemohon
ampunan orang yang mengajarkan kebaikan - Para malaikat yang mendoakan ampunan
bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada sesama manusia.
yy.
Pemohon
ampunan orang tidur dalam keadaan suci - Para malaikat yang berada didalam
pakaian orang tidur dalam keadaan suci.
zz.
Penghormat
penuntut ilmu - Para malaikat yang berhenti terbang karena ingin mendengarkan
ilmu atau menghormati orang yang mencari ilmu pengetahuan.
aaa.
Pengatur
urusan dunia - Malaikat yang mengatur urusan manusia didunia.[70]
bbb.
Pendengar
bacaan Qur'an
-
Pendengar
bacaan Qur'an manusia ketika salat - Para malaikat yang mendengarkan dan
menelan bacaan Qur'an ketika manusia salat.
-
Pendengar
bacaan sahabat nabi - Malaikat yang mendengarkan bacaan Qu'ran Usayd bin
Hudhayr.
ccc.
Pendo'a
orang yang berinfaq dan orang kikir - Para malaikat yang berdoa setiap pagi dan sore
untuk orang yang berinfaq dengan doa kebaikan dan penahan infaq dengan doa
kehancuran.
ccci.
Nama
Malaikat Maut dikatakan Izrail, tidak ditemukan sumbernya baik dalam Al Quran
maupun Hadits. Kemungkinan nama malaikat Izrail didapat dari sumber Israiliyat. Dalam Al Qur'an dia hanya disebut Malak al-Maut atau Malaikat
Maut.
cccii.
Malaikat
Jibril, walau namanya hanya disebut dua kali dalam Al Qur'an, ia juga disebut
di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan sebutan lain seperti Ruh al-Qudus, Ruh
al-Amin dan lainnya.
Dari nama-nama
malaikat di atas ada beberapa yang disebut namanya secara spesifik di dalam Al
Qur'an, yaitu Jibril (QS 2 Al Baqarah: 97,98 dan QS 66 At Tahrim: 4), Mikail
(QS 2 Al Baqarah: 98) dan Malik (QS Al Hujurat) dan lain-lain. Sedangkan
Israfil, Munkar dan Nakir disebut dalam Hadits.
C.
Wujud Malaikat
Wujud para
malaikat telah dijabarkan di dalam Al Qur'an ada yang memiliki sayap sebanyak 2, 3 dan 4. surah Faathir 35:1
yang berbunyi:
“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan
malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang
mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah
menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu. (Faathir 35:1)”
Kemudian dalam
beberapa hadits dikatakan bahwa Jibril memiliki 600 sayap, Israfil memiliki
1200 sayap, dimana satu sayapnya menyamai 600 sayap Jibril dan yang terakhir
dikatakan bahwa Hamalat al-'Arsy memiliki 2400 sayap dimana satu sayapnya
menyamai 1200 sayap Israfil.
Wujud malaikat
mustahil dapat dilihat dengan mata telanjang, karena mata manusia tercipta dari
unsur dasar tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk[74] tidak akan mampu melihat wujud dari malaikat yang asalnya terdiri
dari cahaya, hanya Nabi Muhammad SAW yang mampu melihat wujud asli malaikat
bahkan sampai dua kali.
Mereka
tidak bertambah tua ataupun bertambah muda, keadaan mereka sekarang sama persis
ketika mereka diciptakan. Dalam ajaran Islam, ibadah manusia dan jin lebih
disukai oleh Allah dibandingkan ibadah para malaikat, karena manusia dan jin
bisa menentukan pilihannya sendiri berbeda dengan malaikat yang tidak memiliki
pilihan lain. Malaikat mengemban tugas-tugas tertentu dalam mengelola alam
semesta. Mereka dapat melintasi alam
semesta secepat kilat atau bahkan lebih cepat lagi. Mereka tidak berjenis lelaki atau
perempuan dan tidak berkeluarga.
D.
Sifat Malaikat
Sifat-sifat
malaikat yang diyakini oleh umat Islam adalah sebagai berikut:
1.
Selalu
bertasbih siang dan malam tidak pernah berhenti.
2.
Suci
dari sifat-sifat manusia dan jin, seperti hawa nafsu, lapar, sakit, makan,
tidur, bercanda, berdebat, dan lainnya.
3.
Selalu
takut dan taat kepada Allah.
4.
Tidak
pernah maksiat dan selalu mengamalkan apa saja yang diperintahkan-Nya.
5.
Mempunyai
sifat malu.
6.
Bisa
terganggu dengan bau tidak sedap, anjing dan patung.
7.
Tidak
makan dan minum.
8.
Mampu
mengubah wujudnya.
9.
Memiliki
kekuatan dan kecepatan cahaya.
10. Malaikat tidak pernah lelah dalam melaksanakan apa-apa yang
diperintahkan kepada mereka. Sebagai makhluk ghaib, wujud Malaikat tidak dapat
dilihat, didengar, diraba, dicium dan dirasakan oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca
indera, kecuali jika malaikat menampakkan
diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Ada pengecualian terhadap kisah
Muhammad yang pernah bertemu dengan Jibril dengan menampakkan wujud aslinya,
penampakkan yang ditunjukkan kepada Muhammad ini sebanyak 2 kali, yaitu pada
saat menerima wahyu dan Isra dan Mi'raj.
Beberapa nabi dan rasul telah di tampakkan wujud malaikat yang berubah menjadi manusia,
seperti dalam kisah Ibrahim, Luth, Maryam, Muhammad dan lainnya.
Berbeda dengan
ajaran Kristen dan Yahudi, Islam tidak mengenal istilah "Malaikat Yang Terjatuh" (Fallen Angel). Azazil yang kemudian mendapatkan julukan Iblis, adalah nenek moyang Jin, seperti Adam nenek moyang Manusia. Jin adalah makhluk yang dicipta oleh Allah dari 'api yang tidak berasap', sedang malaikat dicipta dari cahaya.
E.
Tempat yang tidak disukai Malaikat
Menurut syariat
Islam ada beberapa tempat dimana para
malaikat tidak akan mendatangi tempat (rumah) tersebut dan ada pendapat lain
yang mengatakan adanya pengecualian terhadap malaikat-malaikat tertentu yang
tetap akan mengunjungi tempat-tempat tersebut. Pendapat ini telah disampaikan
oleh Ibnu Wadhdhah, Imam Al-Khaththabi, dan yang lainnya. Tempat atau rumah yang tidak dimasuki oleh
malaikat itu di antara lain adalah:
1.
Tempat
yang di dalamnya terdapat anjing, (kecuali anjing untuk kepentingan penjagaan keamanan, pertanian
dan berburu).
3.
Tempat
yang di dalamnya ada seseorang muslim yang mengancungkan dengan senjata terhadap saudaranya sesama muslim.
4.
Tempat
yang memiliki bau tidak sedap atau menyengat.
Kesemuanya itu
berdasarkan dalil dari hadits shahih yang dicatatat oleh para Imam, di antaranya adalah Ahmad,
Hambali, Bukhari, Tirmidzy, Muslim dan lainnya. Tidak sedikit nash hadits yang
menyatakan bahwa malaikat rahmat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya
terdapat anjing dan pahala pemilik anjing akan susut atau berkurang.
Malaikat Jibril pun enggan untuk masuk ke rumah Muhammad sewaktu ia berjanji ingin
datang ke rumahnya, dikarenakan ada seekor anak anjing di bawah tempat tidur.
Malaikat Rahmat pun tidak akan mendampingi suatu kaum yang terdiri atas
orang-orang yang berteman dengan (memelihara) anjing.
Wallahu a’lam …
Sumber
:
-
Wikipedia.com
-
Ebook
“Malaikat, jin dan setan"
Download Resume Jin & Malaikat di sini (Format Ms. Word [.Docx])
Download Persentasi Jin & Malaikat di sini (Format Power Point [.ppt])
Download Ebook "Malaikat, Jin dan Setan" di sini (Format .Pdf)
sayangnya yg pernah melihat malaikat hanya para nabi, jd tdk ada catatan apapun selain KS..
BalasHapusTerima kasih yang amat dalam kami ucapkan kepada MBAH SELONG yang
Hapustelah memberikan kebahagian bagi keluarga kami…berkat Beliau saya
sekarang udah hidup tenang karena orang tuaku udah buka usaha dan
punya modal untuk buka bengkel skrang pun orang tuaku tidak di
kejar-kejar hutang lagi…dan keluarga Kami di bantu langsung melalui pesugihan uang gaib
Dari mbah yg sangat Jitu 100%dijamin
tembus…hingga keluarga kami sekarang merasa tenang
lagi…terima kasih mbah…Jika Anda ada yg merasa kesulitan
masalah ke uang ngan atau ekonomi silahkan hbg Aja MBAH SELONG
dinmr hp beliau (081-322-565-355) atau klik PUSAT PESUGIHAN UANG GAIB /
dan saya sudah membuktikan dan alhamdulillah kehidupan sy sdh jauh lebih baik dr sebelumnya terimah kasih